Pages

Photobucket

Wednesday, February 13, 2013

Teori Evaluasi Program Kesehatan

Aspek dalam Pelaksanaan Evaluasi Pengelolaan Program Kesehatan

Evaluasi atau kegiatan penilaian adalah merupakan bagian integral dari fungsi manajemen dan didasarkan pada sistem informasi manajemen. Evaluasi dilaksanakan karena adanya dorongan atau keinginan untuk mengukur pencapaian hasil kerja atau kegiatan penyelenggaraan program terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Menurut WHO (2003), Monitoring dan evaluasi memungkinkan pengelola program menilai keefektifan inisiatif pengendalian dan harus dilakukan secara terus menerus. Tujuan khusus evaluasi program adalah mengukur pencapain dan kemajuan program, mendeteksi dan memecahkan masalah, menilai keefektifan dan efesiensi program, mengarahkan alokasi sumber daya program dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk merivisi kebijakan.

Sebagai salah satu bentuk evaluasi program harus dilihat dari faktor-faktor input, proses dan output dimana ketiganya saling berkaitan. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program yaitu:
  • Input, meliputi sumber tenaga, biaya penyelenggaraan pelayanan, kebijakan dan pedoman pelaksanaan kegiatan serta bahan/alat untuk pengumpulan dan pengolahan data.
  • Proses, meliputi perencanaan program dalam tahun, bulan yang mencakup penentuan target/sasaran, anggaran dan penanggung jawab kegiatan, penggerakan pelaksanaan program dan pengawasan atau penilaian program.
  • Output, cakupan atau hasil-hasil dari suatu kegiatan program.
Pendekatan analisis sistem yang digunakan Donabedian, bahwa ketiga dimensi itu berhubungan secara linear dan positif. Input yang baik memungkinkan proses baik, proses yang baik memungkinkan output yang baik, dan output yang baik akan membawa dampak terhadap outcome yang baik. Dengan cara lain input yang baik menjadi dasar bagi kegiatan yang bermutu, proses yang baik menjadi dasar bagi output yang bermutu, dengan mutu output menjadi dasar bagi dampak yang diharapkan pada sasaran.

Program dapat dievaluasi dengan berbagai cara, di antaranya melakukan observasi terhadap program secara terus-menerus dalam upaya melakukan interprestasi terhadap informasi yang didapat dan sangat berguna bagi umpan balik program serta relevansi dan efisiensi program. Pada prinsipnya evaluasi program akan memberikan dampak yang lebih baik bagi kelangsungan program sesuai prinsip manajemen yaitu:

  1. Perencanaan: Perencanaan merupakan salah satu fungsi fundamental dari manajemen yang sangat menentukan, karena didalamnya termuat apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi serta langkah-langkah apa yang akan perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada empat tahap kegiatan perencanaan yaitu: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, merumuskan keadaan saat ini, mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, mengembangkan rencana untuk mencapai tujuan.
  2. Pengorganisasian: Pengorganisasian merupakan suatu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi dan tersedianya sumber daya seperti tenaga, keuangan, prasarana dan sarana dalam organisasi.
  3. Pelaksanaan: Manajemen adalah pelaksanaan atau penggerakan (actuating) yang dilakukan setelah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan kerja.
  4. Pengarahan dan bimbingan: Pengarahan dan bimbingan adalah kegiatan menciptakan, memelihara, menjaga atau mempertahankan dan memajukan organisasi melalui setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional agar langkah-langkah operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan organisasi.
  5. Pembinaan atau supervisi: Pembinaan adalah suatu upaya pengarahan dengan memberikan petunjuk serta saran, setelah menemukan alasan dan keluhan pelaksanaan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Pembinaan dan supervisi mempunyai tujuan untuk memotivasi petugas dan mengendalikan susuatu kegiatan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.